
Rabu, 16 Desember 2009
Minggu, 11 Oktober 2009
kunjungi obyek wisata & Kuliner di bandung selatan ( Ciwidey )

- Dengan Udara sejuk dan alami yang asli di kelilingi pegunungan malabar, nikmati suasana obyek wisata dan kuliner di bandung selatan ( ciwidey ) anda juga bisa menikmati hidangan khas sunda Rumah makan SAUNG SARI yang berada di tengah Kolam dan KEBUN STRAWBERRY sambil berekreasi dan memetik sendiri buah strawberry bersama keluarga anda dengan suasana yang nyaman dan santai.
- selain itu juga anda dapat mengunjungi obyek wisata lain yang berada di bandung selatan ( ciwidey ) yang menarik dan dapat menikmati panorama alam yang eksotik,sejuk, dan mneyegarkan seperti : Kawah putih, Bumi perkemahan Rancaupas, pemandian air panas CIMANGGU, Pemandian air panas RANCAWALINI, dan SITU PATENGGANG.
Special Menu khas Saung sari





SAUNG SARI seperti : Nasi liwet Komplit, Gurame / nilla Saus Strawberry, nasi Goreng strawberry, Nasi Timel Komplit, juice berry, es buah strawberry, dan Strawberry goreng. Anda dapat menikmatinya sesuai dengan selera yang menggugah anda.
Saung Berry
Obyek Wisata Kawah Putih

Bumi Perkemahan Rancaupas
.jpg)
Keadaan Umum
WW ranca Upas seluas 215 ha terletak di RPH Patrol, BKPH Tambakruyung Timur, KPH Bandung Selatan yang secara administrasif pemerintahan terletak didesa Alam Endah, Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.
Wana wisata ini terletak pada ketinggian 1700m dpl dengan konfigurasi lapangan datar sampai bergelombang. Suhu udara rata-rata 18-23C dengan curah hujan 3740-4050mm/th
Potensi Kawasan
Hutan alam disekitar kawasan Ranca Upas ditumbuhi antara lain pohon puspa, jamuju, Huru, kitambang, kihujan, hamirung, kurai dan pasang.
sedangkan fauna yang dapat ditemukan dikawasan ini antara lain burung tekukur, gagak, elang serta surili, monyet dan macan.
Potensi Wisata
Pemandangan alam dan hutan tanaman serta penangkaran rusa dengan kegiatan wisata yang dapat dilakukan diantara berkemah, lintas alam milik KPH Bandung Selatan yang dikelola sejak tahun 1991.
Tujuh ekor rusa pertama yang diambil dari ragunan untuk ditangkarkan di Ranca Upasdiatas areal seluas 4-5ha. Tapi setelah populasinya bertambah , hewan itu tumbuh menjadi daya pikat bumi perkemahan.
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat dibumi perkemahan ini antara lain menara padang, areal berkemah, musholla, MCK dan kios-kios dagang.
Aksesbilitas
Dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dan roda enam. Jarak tempuh dari Pangalengan 15km dan dari Bandung 56km dengan kondisi jalan beraspal.
Obyek Wisata Cimanggu

Daerah Ciwidey yang merupakan tempat di mana daerah Air Panas Cimanggu berada. Daerah ini sangat kaya dengan sumber air panas alam dengan kandungan belerang yang dapat dimanfaatkan untuk terapi penyembuhan berbagai penyakit seperti penyakit kulit dan rheumatik. Di tempat ini juga disediakan berbagai fasilitas kegiatan berwisata seperti kolam renang untuk anak dan dewasa, kamar-kamar tempat berendam serta area playground tempat bermain anak.
Pesona alam yang indah serta suasana lingkungan yang menyenangkan didukung dengan areal pemandian air panas Cimanggu yang cukup bersih dan nyaman ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan berwisata bagi anda yang berkunjung ke daerah Kabupaten Bandung khususnya ke daerah Ciwidey-Pangalengan.
PETUNJUK KE OBJEK
Lokasi wisata yang berada di kaki Gunung Patuha Bandung Selatan, terletak pada ketinggian kurang lebih 1.100 meter. dapat di tempuh dari kota Bandung melalui jalur Ciwidey Pangalengan.
Kendaraan yang dapat digunakan: Angkutan umum
FASILITAS
Penginapan, Kolam renang, tempat parkir, Toilet, dan mushola
Kamis, 08 Oktober 2009
objek wisata situ patenggang

Situ Patengan atau yang lebih populer di dengar orang dengan nama Situ Patenggang terletak di kaki Gunung Patuha, kabupaten Bandung (Kira-kira 50 km dari ibu kota kabupaten Bandung ke arah selatan). Secara administratif, Situ Patenggang berada di desa Patengan, kecamatan Rancabali, kabupaten Bandung. Situ Patenggang merupakan sebuah objek wisata alam di daerah Bandung Selatan. Berada pada ketinggian 1600 m dari permukaan laut, memiliki panorama yang indah memikat. Hamparan hijau kebun teh bagaikan karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang dingin dan bersih serta pancaran matahari yang hangat, memberikan kesan damai dan tenteram bagi para pengunjungnya sebelum mereka sampai ke Situ Patenggang. Dulunya kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman nasional. Namun pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah taman wisata alam.
Rasa lelah yang dirasakan pada saat melakukan perjalanan ke lokasi wisata ini senantiasa akan hilang begitu sampai ke lokasi wisata Situ Patengan. Hamparan air yang luas, dengan sentuhan kabut tipis yang menggantung diatasnya, menambah indahnya suasana Situ (danau). Dengan melihat tenangnya air danau, segarnya udara yang kita hirup, dan sejuknya suasana danau akan membuat kita merasa damai dan bisa melupakan sejenak kepenatan dan stress yang sedang dihadapi. Untuk menikmati objek wisata Situ Patenggang ini, tersedia fasilitas perahu yang bisa disewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada di tengah danau. Pulau tersebut dinamakan Pulau Sasuka. Pulau ini tampak rindang karena ditumbuhi berbagai pepohonan tinggi. Biaya masuk ke Situ Patenggang per orangnya Rp 4.500,-. Sedang biaya mobil masuk dan parkir sekitar Rp 10.000,-. Relatif murah, karena objek wisata alam ini telah tertata baik. Fasilitas lumayan lengkap diantaranya area parkir yang cukup luas, toilet, mushola, hingga rumah makan. Selain itu, bila kita membawa bekal sendiri, kita juga bisa menyewa tikar yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat sambil menikmati keindahan panorama Situ Patenggang sambil bersantap siang.
LEGENDA DAN SEJARAH SITU PATENGGANG
Dilihat dari etimologi nama Patengan berasal dari pateang-teang (saling mencari), menjadi pateangan (menunjukkan tempat pencarian) hingga akhirnya menjadi Patengan. Sedangkan nama Patenggang artinya adalah terpisah oleh jarak atau kondisi. Namun jika melihat nama desa dimana danau itu berada adalah desa Patengan, kawasan Rancabali. Hingga kini dua nama tersebut tetap dipakai.
Legenda atau mitos tentang situ ini muncul disebabkan karena seorang pangeran bernama Ki Santang, keponakan Prabu Siliwangi, menjalin cinta dengan seorang gadis gunung yang sangat jelita bernama Dewi Rengganis. Namun perjalanan cinta tidak semulus dan seindah seperti yang dibayangkan oleh keduanya. Mereka dipisahkan karena suatu keadaan peperangan, sehingga air mata mereka membentuk sebuah situ atau danau. Selanjutnya danau itu dinamai Situ Patenggang. Pada akhirnya mereka dapat berkumpul kembali pada sebuah batu di danau tersebut yang kini diberi nama Batu Cinta. Konon siapapun yang pernah berkunjung dengan pacarnya ke batu tersebut, maka cinta mereka akan abadi